RUMPI 2 - Alhafan
Peran Agen Perubahan Dalam Era Digital: Menginspirasi Perubahan Positif Dan Membangun Masyarakat Yang Berkelanjutan
PENDAHULUAN
Peran
agen perubahan menjadi semakin penting di era digital yang penuh dengan
disrupsi dan perubahan. Agen perubahan adalah individu atau kelompok yang
memiliki tujuan untuk mengubah masyarakat. Mereka menginspirasi tindakan dan
menjangkau audiens yang luas dengan memanfaatkan teknologi digital. Data survei
menunjukkan bahwa 72% orang Amerika percaya bahwa individu memiliki kekuatan
untuk membuat perubahan baik di dunia. Ini menunjukkan betapa besarnya kekuatan
individu untuk mengubah masyarakat (Voaindonesia.com, 2020).
PBB
mengklaim bahwa perubahan iklim merupakan ancaman terbesar bagi dunia (PBB, 2022).
Agen perubahan dapat menggunakan media sosial untuk menyebarkan informasi
tentang perubahan iklim, mendukung kebijakan ramah lingkungan, dan
menginspirasi orang lain untuk mengurangi jejak karbon mereka. Kompleksitas
masalah global seperti kemiskinan, ketidaksetaraan, dan perubahan iklim
membutuhkan solusi inventif. Dengan menggunakan teknologi digital untuk
meningkatkan kesadaran, memobilisasi sumber daya, dan mendukung aksi kolektif,
agen perubahan dapat memainkan peran penting dalam mengatasi masalah ini.
Dalam era digital saat ini, pendidikan harus
fleksibel dan berperan dalam masyarakat. Dalam Islam, tujuan pendidikan setiap
zaman adalah agar siswa tidak hanya memiliki kemampuan intelektual, tetapi juga
memiliki moral yang kuat dan iman yang kokoh, sehingga mereka dapat
menyesuaikan diri dan beradaptasi dengan baik dengan orang lain (Nur et al., 2023).
Masyarakat
yang adil dan damai bergantung pada nilai-nilai kemanusiaan seperti empati,
kasih sayang, dan rasa hormat. Agen perubahan dapat mempromosikan
prinsip-prinsip ini dengan menyebarkan pesan positif, mendorong diskusi budaya,
dan mendukung aksi yang mempromosikan perdamaian dan keadilan.
Agen
perubahan memiliki kemampuan untuk mengubah dunia secara signifikan. Mereka
dapat menjangkau audiens yang luas, meningkatkan kesadaran tentang masalah penting,
dan menginspirasi orang lain untuk bertindak dengan menggunakan teknologi
digital. Dibandingkan dengan zaman sebelumnya, peran agen perubahan menjadi
lebih penting.
PEMBAHASAN
Karena
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) telah membawa perubahan yang pesat dan
terus berlanjut, peran agen perubahan di era digital berbeda dari era
sebelumnya. Remaja atau generasi milenial di era digital memiliki kesempatan
untuk menjadi agen perubahan yang lebih aktif dan efektif, terutama dalam
menyelesaikan tantangan sosial dan meningkatkan pemahaman mereka tentang
literasi digital (Mulyati et al., 2024).
Teknologi ini memungkinkan mereka untuk membangun jaringan, mengumpulkan
inovasi, dan berbagi informasi dengan orang lain.
Agen
perubahan di dunia digital, seperti aktivis media sosial, influencer, dan
pengembang aplikasi, menggunakan teknologi informasi dan komunikasi untuk
mendorong perubahan positif (Solihin, 2021).
Aktivis media sosial menggunakan platform sosial untuk mengumpulkan dukungan
dan mendorong perubahan, influencer menggunakan kekuatan jaringan mereka untuk
mendorong perilaku positif, dan pengembang aplikasi membuat aplikasi yang
membantu mempermudah kehidupan.
Greta
Thunberg, aktivis lingkungan yang menggunakan media sosial untuk mendorong
perubahan terhadap perilaku yang tidak ramah lingkungan, adalah contoh agen
perubahan digital yang inspiratif. Orang-orang positif seperti Malala Yousafzai
menggunakan kekuatan jaringan mereka untuk mendorong pendidikan dan perilaku
yang bertanggung jawab. Teknologi diciptakan oleh pengembang aplikasi seperti
Elon Musk untuk meningkatkan efisiensi penggunaan energi dan mengurangi dampak
negatif terhadap lingkungan.
Agen
perubahan sangat penting dalam mengatasi masalah global seperti kemiskinan,
perubahan iklim, dan kesenjangan sosial. Mereka bekerja di berbagai bidang,
seperti teknologi untuk mengurangi emisi karbon dan edukasi untuk meningkatkan
kesadaran masalah tersebut. Misalnya, organisasi seperti Greenpeace berfokus
pada perlindungan lingkungan dengan mendorong penggunaan energi terbarukan dan
mengurangi polusi. Data terbaru menunjukkan bahwa upaya ini menghasilkan
penurunan emisi karbon sebesar 7% pada tahun 2020. Ini menunjukkan potensi agen
perubahan untuk mengurangi dampak perubahan iklim (Dw.com, 2020).
Untuk
mencapai tujuan mereka, agen perubahan bekerja sama dengan banyak orang.
Pemerintah bekerja sama dengan mereka untuk membuat kebijakan yang mendukung
inisiatif berkelanjutan, seperti program pembangunan berkelanjutan yang ada di
banyak negara. Untuk memerangi kemiskinan, organisasi non-profit seperti World
Food Programme bekerja sama dengan pemerintah untuk menyediakan makanan dan
pendidikan kepada orang-orang yang kurang mampu. Dalam upaya agen perubahan,
masyarakat sipil juga berpartisipasi, seperti melalui kampanye kesadaran atau
berpartisipasi dalam proyek komunitas yang bertujuan untuk mengurangi limbah.
Untuk
membangun peradaban yang lebih adil dan berkelanjutan, kolaborasi dan
kepemimpinan kolektif sangat penting. Misalnya, agen perubahan bekerja sama
dengan pemerintah, organisasi non-profit, dan masyarakat sipil untuk
mengembangkan program pelatihan dan pendidikan yang memungkinkan orang-orang
mendapatkan pekerjaan yang lebih baik. Tujuannya adalah untuk mengurangi
kesenjangan sosial. Selain mengurangi kesenjangan sosial, solusi ini
menciptakan peradaban yang lebih adil dan inklusif.
Berbagai
cara, agen perubahan membantu membangun masyarakat yang lebih tangguh untuk
menghadapi bencana dan transformasi. Misalnya, program revitalisasi Posyandu di
Makasar bertujuan untuk mengurangi efek krisis ekonomi terhadap penurunan
status gizi dan kesehatan ibu dan anak serta meningkatkan kemampuan kader dan
sumber daya Posyandu (Elita et al., 2017).
Sebagai agen perubahan, mahasiswa juga memainkan peran penting dalam kehidupan
masyarakat. Mereka bertindak sebagai pengontrol dan pengontrol sosial,
mengawasi kebijakan pemerintah, dan berpartisipasi secara aktif dalam kegiatan
sosial (Syaiful, 2023).
Agen
perubahan meningkatkan pendidikan, literasi digital, dan kesadaran masyarakat
terhadap masalah besar. Misalnya, dalam bidang pendidikan, program pemberdayaan
masyarakat dapat dicapai melalui berbagai bentuk inisiatif, termasuk
penggerakkan masyarakat (gerakan masal) dan penggerakkan tokoh masyarakat atau
kelompok. Sebagai bagian dari program anti bullying, siswa berperan sebagai
agen perubahan dalam mencegah perundungan di sekolah (Sari, 2023).
Membangun peradaban yang harmonis bergantung pada
nilai-nilai kemanusiaan seperti toleransi, inklusi, dan empati.
Toleransi memungkinkan masyarakat untuk berbagi dan berkomunikasi dengan
baik, toleransi membantu menghindari konflik dan perbedaan yang dapat
mengganggu kemakmuran masyarakat. Empati mengurangi kekerasan serta
membantu mengidentifikasi kebutuhan individu.
Agen perubahan memiliki kemampuan untuk mengubah
dunia dengan mempromosikan nilai-nilai ini melalui pendidikan, diskusi, dan
tindakan nyata. Misalnya, pendidikan didasarkan pada kompetensi tentang
toleransi, inklusi, dan empati dalam program pemberdayaan masyarakat di bidang
pendidikan. Forum diskusi dan pertukaran pendapat yang beragam adalah cara lain
di mana masyarakat dapat berbicara satu sama lain (Syaiful, 2023). Dalam dunia nyata, tindakan dapat diambil
melalui kampanye dan kegiatan yang meningkatkan pemahaman dan toleransi
terhadap perbedaan.
KESIMPULAN
Era digital menghadirkan peluang
besar bagi agen perubahan untuk membawa dampak positif bagi dunia. Dengan
memanfaatkan teknologi digital, mereka dapat menjangkau audiens yang luas, meningkatkan
kesadaran tentang masalah penting, dan menginspirasi orang lain untuk
bertindak. Agen perubahan di era digital
memiliki peran krusial dalam mengatasi berbagai tantangan global, seperti
perubahan iklim, kemiskinan, dan kesenjangan sosial. Mereka bekerja di berbagai
bidang, seperti teknologi, edukasi, dan advokasi, untuk mendorong solusi
inovatif dan berkelanjutan.
Agen perubahan juga berperan
penting dalam membangun masyarakat yang lebih tangguh, berbudaya, dan beradab.
Mereka mempromosikan nilai-nilai kemanusiaan seperti toleransi, inklusi, dan
empati melalui pendidikan, diskusi, dan tindakan nyata. Peran agen perubahan di era digital semakin penting
karena kompleksitas masalah global dan kecepatan perubahan yang tinggi. Dengan
memanfaatkan teknologi digital dan bekerja sama dengan berbagai pihak, agen
perubahan dapat membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik bagi semua orang.
REFERENSI
Dw.com. (2020). Emisi Karbon Global Tahun 2020 Turun 7
Persen. Dw.Com.
https://www.dw.com/id/emisi-karbon-global-tahun-2020-turun-7-persen/a-55902041.
Diakses pada Selasa, 18 April 2024, pukul 00:12 WIB.
Elita, R. F. M., Venus, A., & Rumawan, D. (2017). KADER
POSYANDU SEBAGAI AGEN PERUBAHAN BAGI KESEHATAN DI MASYARAKAT-(Kajian terhadap
Program Revitalisasi Posyandu dan penggunaan media sosial dalam penyebaran
informasi kesehatan di Makasar). Prosiding Magister Ilmu Komunikasi, 1(2).
http://jurnal.fisip.unila.ac.id/index.php/prosidingmikom/article/view/333
Mulyati, S., dkk (2024). Penguatan Pemahaman Literasi
Digital Pada Remaja Sebagai Generasi Milenial Era Society 5.0. Abdimasku :
Jurnal Pengabdian Masyarakat, 7(1), 251. https://doi.org/10.62411/ja.v7i1.1691
Nur, F. P., Mansyur, M. H., & Ulya, N. (2023). Peran Pendidikan Islam Dalam Dinamika Sosiokultural Di Era Digital. Al-Ulum Jurnal Pemikiran Dan Penelitian Ke Islaman, 10(1), 1–9. https://doi.org/10.31102/alulum.10.1.2023.1-9
PBB .(2022). Ashley Lashley: Kesehatan masyarakat dan
lingkungan kita semuanya saling berhubungan, un.org. Available at:
https://www.un.org/en/climatechange/voices-of-change-ashley-lashley. Diakses
pada Selasa, 15 April 2024, pukul 04:05 WIB.
Sari, M. P. (2023). Peran Siswa Sebagai Agen Perubahan
Di Dalam Mencegah Perundungan (Studi Kasus Di SMPN 17 Semarang). Jurnal
Hukum, Politik Dan Kekuasaan, 3(2), 129–146.
https://doi.org/10.24167/jhpk.v3i2.6474
Solihin, M. M. (2021). Hubungan Literasi Digital
dengan Perilaku Penyebaran Hoaks pada Kalangan Dosen di Masa Pandemi Covid-19.
Jurnal Pekommas, 6, 91–103. https://doi.org/10.56873/jpkm.v6i3.4316
Syaiful,
A. (2023). Peran Mahasiswa sebagai Agen Perubahan di Masyarakat. Journal
of Instructional and Development Researches, 3(1), 29–34.
https://doi.org/10.53621/jider.v3i1.102
Voaindonesia.com. (2020). Survei: Orang Amerika
Khawatir Pengaruh Kuat Facebook, voaindonesia.com. Available at:
https://www.voaindonesia.com/a/survei-orang-amerika-khawatir-pengaruh-kuat-facebook/5312721.html.
Diakses pada Selasa, 15 April 2024, pukul 03:55 WIB.
Komentar
Posting Komentar